Cat Paw"),auto;}

Snow Effect

Tuesday, August 28, 2012

when i shout, when i feel afraid 3

konnichiwa :D
udah sebulan ya :D sekarang aku kelas 2 :D
dari sd, aku udah mau cepet2 smp, biar kalo ditanyain 'kelas berapa' dari seseorang di dunia maya, enak jawabnya (kalo sd dianggap anak kecil (menurutku))

dan setelah kira-kira sebulan g posting lagi, sekarang aku mau ngelanjutin story 2 when i shout, when i feel afraid di sini :3

waktu bikin story 3 ini, otakku sempet mentok

mohon kritik dan sarannya ya :D



When I Shout, When I feel Afraid


story 3 - re-meet


Perempuan itu menatap punggung Kaoru yang semakin jauh. Semakin jauh dan sekarang sudak tak terlihat lagi. Pertemuan pertama mereka hanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Hanya 1 pertanyaan yang terjawab "Dulu aku dikhianati oleh orang-orang disekitarku. Karna itu aku menjauhi manusia". itulah jawaban dari pertanyaan 'Apa yang terjadi dengannya?'.

Tapi, sebenarnya siapa perempuan itu?

Dia berjalan lumayan jauh. Sampai dia dan perempuan tadi tidak bisa melihat. Tetapi, dari kejauhan dia terlihat gemetar. Tak lama kemudian, dia terjatuh. Ada apa dengannya?.
Hanya dia yang tahu keadaannya.

Angin malam yang berhembus pada waktu itu membuatnya teringat dengan orang tadi. 'Kenapa dia mendekatiku?' pikirnya. Angin itu juga membuatnya mencoba untuk berdiri lagi. Perlahan dia berjalan ke arah bangku yang ada di taman, dan duduk di situ. Ia mulai berpikir, malam ini dia akan tidur di mana?. Tapi keadaan seperti ini membuatnya berpikir, mungkin malam ini dia tidak akan tidur dimanapun.

Tiba-tiba perutnya berbunyi.
Dan, tiba-tiba dia merasakan aura manusia di belakangnya.

Dia merasa ada yang menepuknya dari belakang. "Kita bertemu lagi!". Kaoru menoleh ke belakang. Suara itu, senyuman itu, tidak asing lagi. Ya, itu adalah perempuan aneh yang tadi. Ini sidah kedua kalinya mereka bertemu hari ini.

Perlahan Kaoru mulai berdiri.
Dan perlahan dia berjalan mundur menjauhi gadis itu.

Perempuan itu mengulurkan tangannya yang menggenggam sebuah roti. "Ini untukmu!". Kaoru masih terdiam. Dia hanya menatap mata perempuan itu dengan wajah yang tidak menunjukka perasaannya. "Kau lapar 'kan? Tadi aku dengar suapa perut" ucap perempuan itu sambil tersenyum cerah. "Untukku?" tanya Kaoru. "Iya, untukmu! kebetulan tadi aku dapat 3." jawab perempuan itu. "Te... Terimakasih" ucapnya canggung. Perempuan itu hanya menjawab dengan senyuman.

Tiba-tiba dia teringat hal yang masih membuatnya penasaran. Iapun memberanikan diri untuk bertanya "Kenapa kau mendekatiku?". Hening sejenak. "Apa kau percara kalau kaki ini yang bergerak sendiri menuju ke arahmu?" jawab perempuan itu. Kaoru hanya menunduk.

Setelah itu, detik demi detik mereka lewati tanpa bicara sepatah katapun.

Bunyi detikan jam itu semakin terdengar. Tak terasa mereka sudah memejamkan mata sambil duduk bersebelahan.


Semakin lama langit terlihat semakin terang. Kaorupun terbangun karna matahari telah membangunkannya. Jam di taman itu masih menunjukkan jam 6. saat Kaoru masi memandangin jam, perempuan itu terbangun. "Selamat pagi" ucapnya. "Pa..agi" jawab Kaoru.

"Aku lapar" ucap perempuan itu . Dia mengambil sisaroti kemarin, hanya tersisa 1. Kaoru hanya melihatnya. Tiba-tiba perut Kaoru berbunyi, lagi. Sama seperti kemarin malam. Dia membelah roti itu menjadi 2 bagian. Dan dia mengulurkan tangannya yang menggenggam roti lagi, sama seperti kemarin malam. kaoru menerima setegah poting roti itu dan mengatakan "Mungkin aku bisa mempercayaimu". Tapi kali ini ada yang aneh, perempuan itu tiba-tiba terkejut. Dia langsing berlari menjauhi tempat itu.

"Kau mau kemana?"
Kaoru hanya bisa mencoba menahannya.
"Maaf, aku buru-buru".
Namun, gagal.

Matahari hanya bisa memperhatikan mereka sambil menyinari tempat itu.


つづく

No comments:

Post a Comment

Cat Paw Cat Paw